Sabtu, 07 Januari 2012

Opening

Hmm...blahblahblah...sebuah kata-kata yang dipake untuk menggantikan pembicaraan yang dirasa ngga perlu, karena itu saya makai nama itu buat segmen ini, karena yang akan saya bicarakan disini mungkin merupakan kegiatan-kegiatan, kebiasaan-kebiasaan dan segala sesuatu yang dirasa orang itu ngga berguna. Tapi dosen saya berkata lain,
"seorang desainer harus peka dengan segala sesuatu sekecil apapun itu kebiasaan seseorang tetap bakal memberikan sentuhan ke hasil desain kita" 
ya kira-kira gitu deh kata-katanya, udah lupa sih :p
tapi setelah dipikir ya benar juga, dan seketika muncul penyesalan, kenapa daridulu ngga bisa peka dengan sekitar, jadi seakan-akan hidup 20 taun kebelakang ini kaya sia-sia banget, masih dapet ilmunya dikit, dan lain-lain, adoh buyong, pusing.

waw jadi curhat dah akhirnya, daripada kelanjut sampai 100 baris lagi, akan saya resmikan segmen ini dengan tepuk tangan *tepuk tangan


Gramedia o Gramedia

"Kenapa Gramedia menjual barang-barang selain buku seperti gitar, raket badminton dll, padahal yang kita tau Gramedia itu adalah toko buku?" 

Ok pertanyaan di atas itu bukan pertanyaan ngga muncul dengan sendirinya di dalam kepala saya, tapi dipicu oleh pertanyaan dosen saya, dan akhirnya saya jadi bertanya-tanya kepada diri saya sendiri dan juga ke temen-temen saya juga, tapi semua yang saya dapat itu jawaban asumsi jadi kurang bisa dipercaya ditambah lagi dosen yang bertanya ini termasuk orang yang kurang suka dengan info tanpa dasar (ya iyalah siapa juga yang suka info yang berkesan nipu kaya gitu). Dan akhirnya karena dosen saya bersabda kalo ternyata pertanyaan itu dijawab untuk nanti ketika UTS, hati ini berkata "yak dimulailah petualangan untuk mencari jawaban itu" dan jawaban itu akhirnya kita peroleh di Gramedia Expo Surabaya di jalan Basuki Rahmat. Ketika itu memang sudah berencana untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tadi sekalian ngantar teman buat beli buku.
Setelah ketemu buku yang temen saya cari, kita kebingungan mau nanya kemana, awalnya kita mencoba bertanya ke pegawai yang bertugas di daerah alat-alat musik, dan jawaban yang kami terima "wah ngga tau ya mas" dan akhirnya dia mencoba membantu dengan menawarkan ke saya dan teman saya untuk bertanya ke bagian apa gitu lupa yang setelah kita ke sana juga nihil aka no result. Patah semangat, tapi masih mencoba untuk mencari-cari jawabannya, dan usaha kami terbayarkan dengan munculnya seorang pegawai yang keliatannya perlente seperti orang berpangkat (dan ternyata benar) seorang Supervisor Selling bernama Aryo Baskoro sedang menata buku di bagian buku bestseller, akhirnya kami beranikan bertanya dan setelah pertanyaan terlontar seketika muka kami menjadi ceria kembali karena pegawai tersebut memberikan jawaban yang kami inginkan. Dan inti dari jawaban orang tersebut adalah 
"karena Gramedia ingin menyatukan semua produk yang berhubungan dengan jenis-jenis buku yang dijual di Gramedia. Jadi misalkan setelah membeli buku tentang gitar orang bisa langsung membeli gitarnya di situ (gramedia) juga"
Dan setelah mengatakan "terima kasih pak" kami keluar dari Gramedia Expo dengan cerah, secerah siang hari saat itu (sebenernya kecerahan sampe bikin gerah)

MISSION COMPLETE




Jumat, 06 Januari 2012

Ide Untuk Market Nicher

Market nicher? mungkin bagi sebagian orang tidak mengerti maksud dari kata-kata tadi. Termasuk saya 2 bulan lalu sampai pada suatu saat dosen saya menyebutkan kata-kata tersebut dan membuat saya diusir dari kelompok orang-orang yang tidak tau. Ok, kita bahas beberapa hal tentang Market nicher ini. Yang pertama pengertian, niche market itu kata gampangnya adalah celah/ceruk pasar atau suatu lahan pasar kosong yang belum memiliki pemain di pasar itu dan biasanya bertujuan untuk menghindari konfrontasi dengan pemain pasar yang besar dan kuat. Jadi market nicher itu pemain dari niche market, dan market nicher juga memiliki banyak sebutan seperti penggarap relung pasar, spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Dan untuk contohnya mungkin dan saya yakin pasti banyak dari kita yang sudah melihat contoh dari market nicher di sekitar kita, kalo di Surabaya kita bakal menemukan yang namanya Sego Njamoer, makanan yang berisi nasi lauk jamur dan biasanya ditambah dengan saos, rasanya enak banget, makan sekotak kurang. hahaha true story


Atau menurut saya ini bisa juga disebut sego kucing dengan bungkus yang lebih bagus dan konten atau lauknya lebih terlihat eksklusif. Dan kenapa sego njamoer termasuk pemain market nicher? yak betul! Karena sego njamoer itu jenis makanan jamur pertama yang di distribusikan ke pengecer langsung, di banding dengan makanan jamur lain yang biasanya jualan di stan depan minimarket, dari jenis makanannya sama tapi cara penyajian dan cara penjualannya itulah yang menjadikan produk ini menjadi sebuah pasar baru yang belum tergarap, dan mungkin bila kesuksesan sego njamoer ini semakin besar maka tidak heran kalo nanti kita bakal menemukan "sego njamoer-sego njamoer" lainnya.

Yak, perkenalan tentang market nicher telah selesai! Uda pada ngerti toh? kalo ngga ngerti googling aja ya. jadi lets move ajah to the main event, with me, your generous host, will inform u bout his own niche market idea, hell yeah!!

Ok ide saya yang bisa dijadikan sebuah nicher baru adalah...wait for it...action figure dengan package yang juga bisa dijadikan background untuk action figure tersebut. Ide ini berawal dari seringnya saya melihat para pemilik figma (action figure dari Jepang) suka memoto-moto figmanya di berbagai tempat yang kadang agak lucu, bayangkan sebuah figma black rock shooter (bagi yang ngga tau, just google it) dengan perlengkapan yang gimana gitu, masa difoto di atas pohon, ckckck ga mbois bos!(sori ngga ada fotonya, ngga nyimpen sih, kalo nanti ketemu tar saya update)
Dan saya juga berpikir para penggila action figure tentu akan memiliki banyak figure di dalam koleksinya, bayangkan seberapa banyak package yang akan dia miliki, yang menurut saya ngga mungkin dibuang karena  pada suatu waktu action figure itu akan kembali disimpan ke packagenya lagi karena berbagai hal, biasanya sih kalo menurut penuturan orang-orang yang punya figma sih, pas lagi ada para "tangan usil" aka bocah-bocah cilik lagi berkunjung ke rumah sang kolektor, kalo masi dipajang tar dipake maen anak-anak, trus rusak kan nangis jadinya, figma mahal c*k!
Jadi dengan berbagai macam masalah diatas, solusi dan ide saya adalah buat packagenya menjadi background untuk action figure tersebut, kalo gitu kan kita ngga bakal mikir lagi gimana cara menyimpan kerdus-kerdus yang masi bakal dipakai nanti, dan ngga akan ada foto-foto lucu seperti penjelasan diatas, hahaha.