Rabu, 28 Desember 2011

Strategi Penetapan Harga

Ok dalam segmen ini kita akan berbicara bagaimana kita bisa menentukan harga produk kita nanti (kalo punya, amin...) Dan strategi penetapan harga ini dibagi menjadi dua jenis penetapan harga:

       1.Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan:
Skimming Pricing
   Saat produk pertama kali diluncurkan harga begitu tinggi dan semakin lama harga akan terus turun.
    contoh:

  • Handphone nokia, Sony Ericsson, Samsung dll;
  • console gaming PS series, Xbox series, GBA, dll;
  • dan kebanyakan barang-barang elektronik.

Penetration Pricing
    Harga awal murah, biasanya berbentuk promo dan bertujuan untuk mendapatkan penjualan yang cepat serta membangun loyalitas merk dari para konsumen.
      Contoh:
  • biaya layanan provider handphone Axis, 3 (three);  
Prestige Pricing
    Menetapkan harga yang tinggi, untuk membentuk imej produk yang mewah dan berkualitas dan jika harga turun maka bisa dianggap bukan barang bagus.
      Contoh:
  • Roll Royce;
  • Rolex;
  • Prada; 

Odd Pricing
     Penentuan harga yang ganjil atau tidak wajar biasanya untuk membuat konsumen berpikir harganya lebih murah, misal harga 100.000 menjadi 99.990.
       Contoh:

  • Harga yang aneh misal > Rp 99.999,- atau Rp 4.435,- dll contoh harga di toko-toko swalayan;
  • Harga modem smartfren 499ribu
Price Lining
    Perusahaan yang menjual lebih dari satu produk, dan  memiliki harga dan pasar dengan tingkat yang berbeda-beda.
      Contoh:
  • 21 Cinema menjual paket biasa dan paket premier;
  • Orang Tua grup; teh gelas, vitacharm, Oops, Mintz;
  • Nestle Co.;  memiliki banyak produk : dancow, nestrum, kitkat;
  • The Coca cola Co.; coca cola classic, coca cola zero, CAFÉ ZU, Real Gold;
  • indofood co.;  Indomie, popmie, sarimi, indofood nasi goreng instan;
  • Sosro Grup; Joy Green Tea, Sosro botol, Sosro celup;
Bundle Pricing
    Harga dengan pembelian secara paket berisi dua atau lebih produk, dan bukan produk yang sejenis.
      Contoh:
  • Beli PSX bonus 10 kaset game gratis;
  • Xbox 360 Final Fantasy XIII bundle;
  • Paket hemat hoka-hoka bento, Paket Family KFC;
Demand-Backward Pricing
     Pada awalnya harga diserahkan kepada konsumen, dan pada akhirnya harga yang diinginkan konsumen diserahkan ke perusahaan untuk ditentukan harga final untuk produk itu berapa setelah dihitung dengan biaya produksi serta keuntungan dan lain-lainnya.
       Contoh: 
  • Air Asia; memberikan kebebasan untuk memilih paket apa saja yang ingin diambil oleh konsumen, perjalanan atau perjalanan+kargo  atau paket lainnya;
        2.Metode Penetapan Harga Berdasarkan Biaya:
Standard Mark-Up Pricing
  • Penjualan sayur dan buah dari petani murah saat sampai di pedagang atau retailer harga naik menjadi tingkat tertentu.
Single-Zone Pricing
     Barang dimanapun dijual sama, biasanya disebut juga dengan Postage-Stamp Pricing, banyak diterapkan jika biaya pengiriman tidak terlalu signifikan dalam struktur biaya total produsen.
       Contoh:
  • Sari Roti; produsen memberikan label harga pada produknya sehingga harga akan sama disemua tempat;
  • Bus Damri; kemanapun kita pergi ongkosnya tetap sama;
Multiple-Zone Pricing
    Hampir sama dengan Single-Zone Pricing, yang membuat berbeda jika single zone semua daerah sama, jika multiple zone hanya jika berada satu daerah saja yang sama, jika berada di daerah lain harganya akan berbeda.
      Contoh:

  • Majalah,koran, yang biasanya menjual dengan harga "jawa" dan "luar-jawa"


Basing Point Pricing
     Penetapan harga ditentukan oleh sebuah base-price atau harga yang diterapkan di satu wilayah tertentu, dan nantinya wilayah lain akan mengikuti, jenis pricing ini biasanya dilakukan oleh pertambangan atau manufakturer dan base-price nya terletak di kota asal perusahaan itu. Dan biasanya pricing ini dipakai untuk mengurangi pesaing dengan monopoli harga yang dipegang oleh satu perusahaan saja.
      Contoh:

   Untuk contoh nyata, saya belum bisa menemukannya, tapi saya akan mencoba memberi contoh berupa      penjelasan, silakan disimak.
       Ditetapkan harga batubara untuk perusahaan A kota AA adalah 20ribu per kilo dan menjadi base price. Jadi ketika ada permintaan dari kota BB yang berjarak 50 km dari kota AA, perusahaan A akan mengirim dengan harga base+biaya kirim misalkan 5ribu per kilo jadi kota BB akan membeli dengan harga 25ribu per kilo. Dan jika ada perusahaan lain dari kota CC melakukan penjualan ke kota BB akan tetap memakai harga 25ribu meskipun jarak antara kota BB dan CC adalah 100 km.sumber

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar